Perluasan konflik makin memuncak:
1. KRISIS SURIAH yang tak mampu didamaikan. Ada 3 pihak yang bertarung: ISIS (ideologi Sunni radikal Islam vs Amerika cs (ideologi Liberal) vs Rusia cs (Syiah radikal + neokomunis).
2. Berkembang pesatnya penyebaran radikalisme Islam Sunni di seluruh dunia yang dimotori ISIS (Boko Haram, Majelis Mujahidin di Indonesia, Abu Syasaf, dll) dan Al Qaeda (AQAP, Al Shaabaab, Al Nusra, dll) dan Taliban yang anti Kristen, anti Barat, anti China, anti Rusia, anti Hindu, anti Buddha.anti demokrasi. Mereka terus berjuang menegakkan khilafah dengan hukum syariah Islam.
3. Perlombaan senjata dan penggelaran sistem senjata antara NATO terutama di kawasan Eropa Timur melawan Rusia
4. Krisis Irak, Yaman, Afganistan, Afrika Barat, Afrika Utara, Afrika Timur yang kental dengan aroma radikalisme Islam.
5. Krisis Laut China Selatan (Amerika , Taiwan, Philipine+Vietnam, Malaysia vs China) dan Semenanjung Korea (Korea Utara , China, Rusia vs Korea Selatan, Amerika, Jepang)
6.Rivalitas dan permusuhan antara Iran vs Arab Saudi +UEA,Kuwait, Qatar, Yordania,
7. Krisis pengungsi Timur Tengah dan Afrika (Utara) ke benua Eropa yang membawa kegoncangan politik, ekonomi, keamanan dengan ancaman radikalisme Islam.ikap Indonesia yang terbaik adalah Netral, terus memajukan kemandirian bangsa, tetap bersatu, dan tindak tegas ancaman iedologi radikal. Kalau sampai Indonesia tidak tegas terhadap kaum radikal , maka disintegrasi bangsa akan memperlemah bangsa yang akan mengancam keutuhan NKRI. Amerika dan Rusia dan China akan berebut pengaruh bila ketidakstabilan NKRI terjadi. Jadikan NKRI menjadi negara kuat yang ditandai dengan persatuan bangsa yang kokoh dan kemandirian bangsa. Jangan biarkan NKRI jadi rayahan: kaum radikal yang ngincer Jawa, Sumatera, NTB. Australia yg ngincer Bali, NTT. Amerika yang ngincer Papua, Maluku. Malaysia, China dan Rusia yang ngincer Kalimantan dan Sulawesi. NKRI adalah harga mati. Kita tak mau remuk seperti negara - negara Timur Tengah, Afrika Utara, Pakistan, Afganistan, Bangladesh yg satu agama dan bisa dikatakan satu bahasa namun remuk dan saling bantai.
No comments:
Post a Comment