1) Melaksanakan Yadnya Pemendak dan Puja Pasupati. Setelah benda-benda gaib yang diperoleh, maka pembaca sepatutnya melakukan pemendak dan selanjutnya mengadakan Pemasupatian. Sesajen pemendak dapat berupa banten Pejati dengan segehan manca warna, sedangkan sesajen pemasupatian dapat berupa banten Peras Pejati mebe ayam mepanggang mebulu putih, tebasan durmanggala, bayuan, Prayascita, Klungah nyuh gading, segehan manca warna ( dapat disesuaikan dengan keadaan/dresta masing-masing daerah). Melakukan Pemendak dan Pemasupatian dapat dilakukan sendiri atau minta bantuan kepada para Spiritualis/Balian/Pemangku yang mendalami mengenai hal ini. Dengan melakukan kegiatan ritual diatas maka kekuatan gaib yang ada pada benda akan tetap terpelihara bahkan kekuatannya akan berlipat ganda sesuai dengan kegunaannya masing-masing. Bagi pembaca yang ingin melakukan pemasupatian sendiri, Penulis akan memberikan Puja Mantra Pasupati sbb :
Puja Mantra 1 : ” Om bayu sabda idep, hurip bayu, hurip sabda, hurip hidep, hurip serana, huriping hurip yanama swaha”
Puja Mantra 2 : ” Om Sanghyang Saraswati, tumurun sakeng surya candra, angurip pasupati maha sakti, angurip panugrahan maha sakti, angurip pangurip maha sakti, angurip sehananing daging buana kabeh, Sanghyang Saraswati turun sakeng surya, Dewi Saraswati turun sakeng candra, angurip tampaking bayunku, angurip saluiring rerajahan, angurip saluiring dagingin pertiwi wisesa, Om Brahma Wisnu Iswara, angurip saluiring karya, Sanghyang Sapa Mandi ring untu, Sanghyang Sarpa Naga ring lidah, Sanghyang Pasupati ring idepku, Om Pasupati petastra yanama swaha”.
2) Menghaturkan sesajen pada hari-hari keramat dan suci. Hari-hari keramat dan suci yang dimaksud adalah pada hari bertepatan dengan kajeng kliwon, tumpek, tilem, purnama, pujawali di Pura Dadya/Panti, pujawali Pura Kahyangan Desa.
3) Berbuat sesuai dengan Ajaran Agama, terutama ajaran Tri Kaya Parisuda. Bagi pembaca, yang ingin benda-benda gaibnya tetap dimiliki dan berguna sesuai dengan fungsinya maka sepatutnya melaksanakan ajaran Agama, karena kalau perbuatan kita bertentangan dengan ajaran Agama maka benda-benda gaib yang dimiliki akan hilang kekuatan gaibnya atau melecat (menghilang secara gaib), kembali ke alam asalnya.
No comments:
Post a Comment