Wednesday, May 27, 2015

MEMBACA MANTRA

Mantra berasal dari bahasa sansekerta yaitu 
  • MAN yang memiliki arti PIKIRAN dan 
  • TRA yang artinya PEMBEBASAN. 
Jadi mantra adalah kegiatan membebaskan pikiran. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001). Mantra bisa diartikan sebagai susunan kata yang berunsur puisi (seperti rima dan irama) yang dianggap mengandung kekuatan gaib, biasanya diucapkan oleh dukun atau pawang untuk menandingi kekuatan gaib lainnya. 

Mantra-mantra, suku kata Sanskerta yang tertulis pada yantra, sejatinya merupakan 'perwujudan pikiran' yang merepresentasikan keilahian atau kekuatan kosmik, yang menggunakan pengaruh mereka dengan getaran suara. mantra adalah, suara suku kata, kata, atau kelompok kata, mampu menciptakan transformasi spiritual. Mantra merupakan bagian integral dari semua gerakan rohani. OM adalah mantra yang paling umum digunakan dalam semua agama. Nyanyian mantra OM membantu seseorang untuk meremajakan indra dan menciptakan rasa nyaman dan ketenangan.

Mantra jika ditinjau dari segi istilah bisa memiliki arti bunyi, kata atau kalimat yang diucapkan, dibisikan atau dilantunkan dengan cara tertentu untuk tujuan tertentu pula. mantra diyakini mempunyai kekuatan, sebagai sarana permohonan kepada Tuhan, dan bermanfaat untuk bermacam-macam tujuan tertentu dari para perapalnya.

Dari segi bentuk, mantra sebenarnya bisa digolongkan ke dalam bentuk puisi bebas, yang tidak terikat pada aspek rima, baris dan jumlah kata dalam setiap baris. Dari segi bahasa, sebagian mantra ada yang menggunakan bahasa yang kadang sulit dimengerti. Bahkan adakalanya, perapal sendiri tidak memahami arti sebenarnya mantra yang ia baca. Dia hanya memahami kapan dan bagaimana mantra tersebut dibaca dan untuk apa tujuannya. Dari segi penggunaannya, mantra tidak boleh diucapkan sembarangan, karena bacaannya dianggap keramat dan memiliki arti khusus.

Macam-macam bentuk mantra :
  • mantra suara
  • mantra gambar (rajah)
  • mantra yang ditanamkan pada benda (jimat)
  • mantra yang dirupakan dengan gerak
  • mantra dalam bentuk upacara tertentu
Mantra dengan kata yang berirama memungkinkan seseorang semakin rileks dan masuk pada keadaan trace. Dalam kalimat mantra yang kaya metafora dengan gaya bahasa yang hiperbola tersebut membantu perapal melakukan visualisasi terhadap keadaan yang diinginkan dalam tujuan mantra. kalimat mantra yang diulang-ulang menjadi Afirmasi, Pembelajaran di level unconscius dan membangun SUGESTI DIRI.

Sugesti Diri yang ditimbulkan oleh mantra tersebut akan berubah menjadi BELIEVE SYSTEM atau keyakinan diri. Jika sesuatu hal yang telah menjadi KEYAKINAN maka potensi diri secara otomatis tergerak untuk merealisasikan apa yang diyakini. Demikian juga jika sugesti mampu menjangkau pikiran bawah sadar maka keyakinan akan resource di dalam dirinya akan mempertahankan keyakinan tersebut dan untuk terus mengejarnya.

Mantra dapat membantu untuk memasukkan sugesti yang efektif, karena mantra sesungguhnya adalah pemanfaatan gelombang otak Alfa da Tetha. Sugesti diri menjadi sangat efektif jika dilakukan disaat otak sedang bergetar dalam frekuensi Alpha dan Tetha. Frekuensi Alpha adalah saat otak/pikiran sedang dalam kondisi relaks. Disaat relaks maka pintu antra pikiran sadar dan pikiran bawah sadar akan terbuka sehingga anda dengan mudah memasukkan sugesti ke dalam pikiran bawah sadar

Hanya saja, penggunaannya lebih eksklusif, karena hanya dituturkan oleh orang tertentu saja, seperti pawang, dukun, pendeta, paranormal dll. pembacaan mantra diyakini dapat menimbulkan kekuatan gaib untuk membantu meraih tujuan-tujuan tertentu. Dalam sastra lama, kata lain untuk mantra adalah serapah, tawar, sembur, cuca, puja, seru dan tangkal, manto, jampi-jampi, sapo-sapo, kato pusako, kato, katubah atau capak baruak.

dalam buku MANTRA Dedy Corbuzier, membahas tentang bagaimana berkomunikasi dan menggunakan komunikasi itu sendiri. Ada apa dibalik sebuah permainan kata-kata?
  • Betapa dahsyatnya sebuah kata-kata.
  • Betapa kata-kata bisa mempengaruhi orang.
  • Hanya dengan kata-kata sebuah Negara bisa hancur.
  • Hanya dengan kata-kata orang bisa menjadi kaya raya dan miskin sengsara.
Lalu kita juga di beri contoh-contoh yang bagus di dalamnya. Dengan kata-kata juga Dedy menjadi seorang Mentalist. Asyiknya juga, didalam MANTRA ini di suguhkan beberapa cerpen karya Dedy sendiri, yang ditujukan untuk kita berimajinasi lalu masuk, mengendap dan terperangkap.
Luar biasa!
Dan semuanya melalui pendekatan ilmiah, yang berhubungan langsung dengan fungsi otak, mata, alat indera dan lainnya.

semua diatas sedikit keterangan pengakuan tentang makna mantra...

Dari analisis bentuk mantra memiliki tiga bentuk mantra yaitu,
  1. sesontengan,
  2. seloka, dan
  3. kakawin (prosa).
Dari analisis fungsi mantra terdapat beberapa fungsi antara lain:
  1. fungsi mantra sebagai alat pengendali sosial (nasihat);
  2. fungsi mantra sebagai pengingat (peringatan);
  3. fungsi mantra sebagai toleransi; dan
  4. fungsi mantra sebagai sarana untuk berdoa.
Mantra sendiri memiliki pengertian perkataan atau ucapan yang dapat mendatangkan daya gaib (misalnya dapat menyembuhkan, mendatangkan celaka, dan sebagainya; susunan kata berunsur puisi (seperti rima, irama) yang dianggap mengandung kekeuatan gaib, biasanya diucapkan oleh dukun atau pawang untuk mrnandingi kekuatan gaib yang lain; puisi yang diresapi oleh kepercayaan akan dunia gaib; irama bahasa sangat penting untuk menciptakan nuansa magis.

cara membaca mantra agar makna magisnya bisa digunakan adalah:
  1. Setiap suku-kata mantra, harus dibaca dengan nada perlahan dengan bersuara jelas. Hal ini sangat penting untuk memahami satu-persatu makna dari suku kata mantra yang kita lafalkan, dan untuk menemukan nada dan irama mantra yang sebenarnya. Sehingga dapat benar-benar memahami makna dari mantra yang kita ucapkan, dan terbiasa dengan suatu nada dan irama yang sesuai dengan diri kita sendiri. Harus dipahami bahwa nada dan irama dalam diri setiap mahluk tidak akan sama. Perbedaan ini tergantung dari tingkat pencapaian masing-masing para mahluk. Dilain kesempatan, bila telah waktunya dan diizinkan oleh Hyang Taksu. Walaupun anda dapat melafalkan mantra 100% persis seperti guru anda, hal ini tidak akan bermanfaat bila anda tidak memahami makna dan intisari mantra yang sebenarnya. Ingatlah bahwa anda bukan seekor burung beo, yang pandai mengulang tetapi tidak memahami apapun.
  2. Bila telah dapat memahami makna dari setiap suku-kata mantra yang dilafalkan, serta telah menemukan nada dan irama yang sesuai dengannya. barulah dapat melafalkan mantra di dalam hati. Tujuan utama pembacaan mantra di dalam hati pada tahap ini, agar kita dapat lebih bebas dan lebih banyak lagi membaca mantranya. Serta untuk mencegah rasa haus. Walaupun melafalkan mantra dalam hati, tetapi kita harus tetap memahami setiap suku-kata mantra yang dilafalkan, serta menjaga nada dan irama yang sama seperti kita mengucapkannya dengan bersuara. Inilah yang harus dijalankan dalam tahap kedua ini. Janganlah kita melafalkan mantra dalam hati, tetapi kita tidak memahami setiap suku-kata mantranya. Hal yang demikian, tidak akan bermanfaat apapun.
  3. Bila kita telah terbiasa melafalkan mantra dalam hati dengan tetap terbiasa memahami makna serta nada dan irama yang baik, maka kita mulai mempercepat tempo pelafalan mantra. Tempo yang paling umum dilakukan adalah melafalkan 1 mantra setiap menarik nafas, dan melafalkan 1 mantra setiap menghembuskan nafas. Hal yang terpenting, kita harus tetap memahami makna mantra serta menjaga nada dan irama yang serasi walau dalam tempo yang lebih cepat.
  4. Kita mulai melakukan pelafalan mantra secara satu kesatuan. Dimana ketika kita melafalkan mantra dalam hati, mantra yang kita lafalkan tidak lagi persuku-kata, dan makna yang kita pahami tidak lagi timbul secara persuku-kata. Kita bagaikan melafalkan satu-kesatuan mantra, yang tidak lagi terdiri dari kumpulan suku-kata. Kita akan memahami maknanya sebagai satu kesatuan mantra, yang tidak lagi terdiri dari kumpulan makna dari banyak suku-kata.
Mantra juga dikenal masyarakat indonesia sebagai rapalan untuk maksud dan tujuan tertentu (maksud baik maupun maksud kurang baik). Dalam dunia sastra, mantra adalah jenis puisi lama yang mengandung daya magis. Setiap daerah di Indonesia umumnya memiliki mantra, biasanya mantra di daerah menggunakan bahasa daerah masing-masing.

No comments:

Post a Comment